Notifikasi
TERBARU

Sholawat Munjiyat: Bacaan Arab, Latin, Arti dan Keutamaan Serta Cara Mengamalkan

sholawat munjiyat
Sholawat Munjiyat, yang dikenal sebagai "sholawat penyelamat," bukan hanya sekedar bacaan, melainkan sebuah amalan spiritual yang memiliki kekuatan luar biasa dalam menghadirkan ketenangan hati dan perlindungan dari Allah Swt.

NAIRALOKA.COM - Sholawat Munjiyat, secara harfiah, berarti sholawat yang menjadi penyelamat. Istilah "sholawat" sendiri berasal dari bahasa Arab, yang merujuk pada doa atau pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw. 

Dalam konteks ini, "Munjiyat" merujuk pada sifat penyelamat dari sholawat tersebut. Sholawat Munjiyat diyakini memiliki kekuatan spiritual yang dapat membantu umat manusia dalam menghadapi berbagai situasi sulit dalam kehidupan sehari-hari.

Asal usul istilah ini berkaitan erat dengan keyakinan umat Islam mengenai pentingnya bershalawat kepada Nabi Muhammad. Hal ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai bentuk meminta syafaat dari beliau agar selamat dari berbagai tantangan dan cobaan yang ada. 

Adapun kronologi nama sholawat munjiyat diterangkan Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majalis wa Muntakhab an-Nafais, hal. 284:

قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ فاستيقظت فقلناها جميعا فسكن الريح بإذن الله تعالى

Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wa taqdhi lana biha jami’al hajat wa tuthahhiruna biha min jai’is sayyiat wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darajat wa tuballighuna biha aqshal ghayat min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamat, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala.”

Sholawat Munjiyat sering dibaca dalam situasi mendesak atau saat seseorang merasa tertekan, sehingga memberikan harapan dan ketenangan dalam hati. Praktik ini sejalan dengan ajaran agama yang menekankan hubungan manusia dengan Tuhan dan Rasul-Nya.

Dari sudut pandang spiritual, Sholawat Munjiyat dianggap sebagai medium yang dapat mendekatkan individu kepada Tuhan. Melalui sholawat ini, umat Islam berharap untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berbagai ulama dan tokoh agama sering menganjurkan pembacaan sholawat ini, terutama pada saat-saat tertentu seperti saat menghadapi kesulitan atau ketika seseorang merasakan kebingungan dalam hidupnya. 

Penggunaan Sholawat Munjiyat tidak hanya sekadar amalan ritual, tetapi juga menandakan komitmen seorang hamba untuk selalu mengingat dan bersyukur kepada Tuhan serta mendapatkan pencerahan dari-Nya.


Bacaan Sholawat Munjiyat Teks Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan sholawat munjiyat teks arab, latin dan artinya:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ

“Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal afat wa taqdhi lana biha jami’al hajat wa tuthahhiruna biha min jai’is sayyiat wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darajat wa tuballighuna biha aqshal ghayat min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamat.”

Artinya: "Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.” 


Cara Mengamalkan Sholawat Munjiyat

Surat Munjiyat terangkum dari tujuh surat dalam al-Qur'an, yaitu surat al-Kahfi, as- Sajdah, Yasin, ad-Dukhan, ar-Rahman, al-Waqiah, dan al-Mulk.

Surat-surat Munjiyat, yang terdiri dari tujuh surat dalam Al-Qur'an, memiliki kedudukan istimewa dalam praktik keagamaan umat Islam. Dalam konteks pesantren dan pembelajaran agama, surat-surat ini seringkali diajarkan kepada santri sebagai bagian dari pendidikan spiritual mereka.

Salah satu alasan mengapa surat-surat ini dianggap khusus adalah karena setiap surat memiliki keutamaan yang unik. 

Misalnya, banyak umat Muslim percaya bahwa membaca surat Al-Fatihah dapat mendatangkan berkah dan memohon petunjuk, sementara surat Al-Ikhlas sering dibaca untuk memperkuat aqidah dan keimanan. 

Dengan demikian, surat-surat ini bukan hanya sekadar bacaan, melainkan juga sarana mendalam untuk menghubungkan diri dengan Tuhan serta memohon perlindungan-Nya dari segala mara bahaya.

Keistimewaan surat-surat Munjiyat juga tercermin dalam berbagai praktik di pesantren. Banyak pengasuh pesantren meyakini bahwa mengajarkan dan mempelajari surat-surat ini dapat memperkuat iman santri dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan. 

Pembacaan surat di dalam majelis dzikir atau saat waktu-waktu tertentu diharapkan dapat melahirkan ketenangan dan perlindungan bagi para pembacanya. 

Hal ini menunjukkan bahwa surat-surat ini bukan hanya berfungsi sebagai bacaan ritual, tetapi juga sebagai alat pembelajaran yang dapat membantu santri dalam memahami ajaran agama dengan lebih mendalam.

Oleh karena itu, ketujuh surat ini dipandang sebagai pelindung, tidak hanya untuk individu yang membacanya, tetapi juga untuk masyarakat luas, sehingga penting untuk terus mempertahankan dan menyebarluaskan ajaran tentang surat-surat Munjiyat dalam kegiatan keagamaan.


Waktu yang Tepat untuk Membaca Sholawat Munjiyat

Membaca Sholawat Munjiyat dalam kehidupan sehari-hari memiliki waktu-waktu tertentu yang lebih utama dan membawa keberkahan. 

Salah satu waktu yang paling disarankan adalah setelah melaksanakan sholat subuh. Pada waktu ini, suasana tenang dan hening sangat mendukung untuk melakukan ibadah dan berdoa. 

emanfaatkan momen ini untuk memanjatkan sholawat dapat memperkuat niat dan harapan kita dalam meminta perlindungan serta keselamatan dari Allah Swt.

Tidak hanya pada saat sholat subuh, Sholawat Munjiyat juga dianjurkan untuk dibaca pada waktu-waktu lain, seperti setelah sholat wajib dan di momen yang penuh berkah, seperti malam Jumat.

Membaca sholawat di waktu-waktu tersebut dipercaya dapat mendatangkan keberkahan dan perlindungan dari segala mara bahaya. Ketika kita membaca sholawat, sangat penting untuk melakukannya dengan penuh khusyu'. 

Kehadiran pikiran dan hati sangat menentukan keberhasilan dan manfaat yang didapat dari membaca sholawat.

Dalam konteks ini, membaca dengan tenang akan memfasilitasi kita dalam menyerap makna dan esensi dari sholawat itu sendiri. 

Menghadirkan perasaan damai dan taraf konsentrasi yang baik sangat disarankan. Usahakan untuk menghindari gangguan dari lingkungan sekitar agar kita lebih fokus. 

Ini semua dilakukan demi mendekatkan diri kepada Tuhan, memperkuat iman, dan berharap atas segala kebaikan yang ingin kita capai dalam hidup. 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa membaca Sholawat Munjiyat secara rutin dan pada waktu-waktu yang tepat sangat berharga dalam pencarian spirit dan perlindungan dalam kehidupan sehari-hari.

Tata Cara Membaca Sholawat Munjiyat

Sholawat Munjiyat merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw, yang diharapkan dapat membawa keselamatan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pembacaan sholawat ini, terdapat tata cara yang perlu diikuti. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan niat yang tulus. 

Niat ini harus datang dari hati, mengingat bahwa apa yang dilakukan adalah sebagai bentuk pengabdian dan cinta kepada Nabi. Selain itu, siapkan tempat yang tenang dan bersih agar pikiran bisa fokus saat membaca.

Sebelum memulai, hendaknya seseorang melakukan wudhu, sebagai simbol kesucian dan persiapan spiritual. Dalam keadaan suci, seseorang dapat lebih khusyuk dalam beribadah. 

Setelah itu, bacaan sholawat Munjiyat dimulai dengan melafalkan kalimat takbir dan diikuti dengan salawat. Sebaiknya, sholawat ini dibaca secara berulang-ulang, baik dengan jumlah tertentu atau sesuai dengan kemampuan masing-masing. 

Ada yang merekomendasikan untuk membacanya sebanyak 100 kali dalam satu sesi untuk merasakan dampak yang lebih mendalam.

Pada saat membaca sholawat, disarankan untuk melakukannya dengan penuh penghayatan. Fokuskan pikiran pada makna dari setiap kalimat yang dibaca. 

Perlu juga diketahui bahwa saat melafalkan sholawat, pelafalan harus jelas dan suara harus disampaikan dengan penuh rasa hormat. 

Selain itu, dilengkapi dengan dzikir atau doa setelah pembacaan dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw. Dengan mengikuti tata cara tersebut, diharapkan setiap pembaca bisa merasakan manfaat dari Sholawat Munjiyat dalam kehidupan sehari-hari.


Keutamaan Sholawat Munjiyat

Membaca Sholawat Munjiyat merupakan ibadah yang mengandung banyak keutamaan, terutama ketika dilakukan sebanyak 100 kali setelah salat tahajud. Sholawat ini tidak hanya sekedar lafalan, melainkan juga menjadi sarana pengharapan kepada Allah Swt untuk mendapatkan perlindungan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan melafalkan sholawat ini, seseorang dapat merasakan ketenangan jiwa dan menjauhkan diri dari berbagai musibah yang mungkin mengancam.

Salah satu manfaat utama dari membaca Sholawat Munjiyat dengan frekuensi yang tinggi adalah sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah. 

Umat Islam banyak meyakini bahwa dengan mengamalkan sholawat ini, mereka akan terjaga dari berbagai marabahaya dan kesulitan hidup. 

Inilah yang menjadikan amalan ini sangat populer di kalangan jamaah, terutama setelah melaksanakan tahajud. 

Dalam keadaan hening dan khusyuk, melafalkan sholawat dapat menambah kedekatan seseorang dengan Sang Pencipta.

Selain perlindungan, bacaan Sholawat Munjiyat ini juga diyakini dapat membawa kebahagiaan dalam hidup. 

Dengan rutin melakukan amalan ini, hati menjadi lebih bercahaya, dan sering kali membawa dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, baik spiritual maupun material. 

Banyak yang melaporkan perubahan mendalam setelah menerapkan ibadah ini secara konsisten, mulai dari peningkatan rezeki, kelancaran urusan, hingga keharmonisan dalam lingkungan sekitar.

Dengan demikian, melafalkan Sholawat Munjiyat sebanyak 100 kali setelah salat tahajud bukan hanya sekedar rutinitas, melainkan sebuah investasi jiwa dan harapan akan kehidupan yang berkah. 

Bagi mereka yang setia mengamalkannya, pintu-pintu kebahagiaan dan perlindungan dari musibah akan senantiasa terbuka. 

Dalam konteks ini, Sholawat Munjiyat menjadi lebih dari sekadar bacaan; ia menjadi sebuah penyelamat dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi banyak orang, memiliki anak yang sholeh adalah impian yang sangat diharapkan. Melalui amalan sholawat ini, seseorang dapat memohon kepada Allah Swt agar anak-anak yang lahir menjadi generasi yang baik, berakhlak mulia, dan taat kepada-Nya. 

Sholawat Munjiyat dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus berdoa memohon pengaruh positif bagi calon anak.

Amalan Sholawat Munjiyat dapat dilaksanakan dengan membaca sholawat ini secara rutin, khususnya menjelang kelahiran. 

Para orang tua disarankan untuk melafalkan sholawat tersebut, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga agar kata-kata tersebut sampai kepada calon anak. 

Dengan suasana hati yang tenang dan keyakinan yang mendalam, amalan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang baik bagi spiritualitas anak yang belum lahir. 

Sholawat ini dianggap sebagai pengingat akan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan meminta petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan, termasuk dalam urusan keturunan.

Kemudian, pengulangan sholawat juga diyakini dapat memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, di mana orang tua yang konsisten dalam membaca sholawat berpotensi untuk melahirkan anak yang tidak hanya secara fisik sehat, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik. 

Dalam tradisi Islam, mengedukasi diri dengan nilai-nilai agama serta sholawat dapat membantu membentuk karakter anak sedari dalam kandungan. 

Dengan demikian, Sholawat Munjiyat bukan hanya sekedar ritual, melainkan juga merupakan upaya untuk menyiapkan generasi mendatang yang sesuai dengan ajaran agama dan penuh berkah.

Membaca sholawat secara rutin, khususnya sebanyak 1000 kali, dianggap sebagai suatu amalan yang memiliki manfaat spiritual signifikan bagi kaum Muslim. Salah satu manfaat utama dari amalan ini adalah mendekatkan diri kepada Allah dan nabi Muhammad Saw. 

Dengan memperbanyak sholawat, individu akan merasakan ketenangan batin serta peningkatan kualitas iman. Sholawat diartikan sebagai pujian dan penghormatan, sehingga dengan membacanya, seorang Muslim dapat memperkuat tali spiritual dengan Tuhan dan memperbanyak syafaat dari nabi.

Selain itu, amal ini juga diyakini dapat membawa keberkahan dan perlindungan dalam kehidupan sehari-hari. 

Mengamalkan sholawat 1000 kali menciptakan energi positif yang dapat melindungi individu dari berbagai marabahaya dan kesulitan. 

Banyak yang melaporkan merasakan perubahan yang signifikan dalam hidupnya, mulai dari ketenangan hati hingga kemudahan dalam menghadapi masalah. 

Dalam konteks ini, membaca sholawat dianggap sebagai penyelamat yang dapat membantu mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi.

Dalam jangka panjang, manfaat membaca sholawat juga dapat dilihat dari segi keselamatan di kehidupan setelah mati. 

Amalan ini berpotensi memberikan syafaat pada hari kiamat, di mana setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas amal mereka. 

Janji yang tersembunyi di balik pembacaan sholawat sebanyak 1000 kali menjadi harapan bagi setiap Muslim bahwa mereka akan mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah. 

Mengingat pentingnya amalan ini, banyak ulama yang mendorong umat untuk menjadikannya sebagai rutinitas sehari-hari demi mencapai tujuan spiritual yang lebih tinggi. []

Kembali ke atas